Museum Batik Nasional Pekalongan, Jawa Tengah, hingga kini mengoleksi sedikitnya 1.089 kain batik dari berbagai macam motif dan corak.
Manajer Mueseum Batik Nasional Pekalongan, Bilqis Diab, di Pekalongan, Sabtu, mengatakan seribu lebih koleksi kain batik berjenis kontemporer, tradisional, dan pesisir ini berasal dari sumbangan para pencinta batik Indonesia.
"Koleksi kain batik yang tersimpan di museum ini memang paling lengkap. Kain batik yang dikoleksi di sini juga merupakan jenis batik yang dipengaruhi dari Keraton Solo, Yogyakarta, Pekalongan, dan Lasem," katanya.
Setiap tahunnya, menurut dia, koleksi batik kuno tersebut akan dipamerkan secara bergantian, mengingat tempat untuk pameran terlalu sempit.
"Koleksi batik kuno akan kami pamerkan, dan diganti setiap tiga hingga empat bulan dalam setahunnya," katanya menjelaskan.
Kepopuleran Museum Batik Nasional Pekalongan yang diresmikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada tanggal 16 Juli 2006, kata dia, tidak terlepas dari sejarah masyarakat Pekalongan yang identik bermata pencaharian sebagai perajin batik.
"Koleksi kain batik yang tersimpan di museum ini memang paling lengkap. Kain batik yang dikoleksi di sini juga merupakan jenis batik yang dipengaruhi dari Keraton Solo, Yogyakarta, Pekalongan, dan Lasem," katanya.
Setiap tahunnya, menurut dia, koleksi batik kuno tersebut akan dipamerkan secara bergantian, mengingat tempat untuk pameran terlalu sempit.
"Koleksi batik kuno akan kami pamerkan, dan diganti setiap tiga hingga empat bulan dalam setahunnya," katanya menjelaskan.
Kepopuleran Museum Batik Nasional Pekalongan yang diresmikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada tanggal 16 Juli 2006, kata dia, tidak terlepas dari sejarah masyarakat Pekalongan yang identik bermata pencaharian sebagai perajin batik.
No comments:
Post a Comment